Gembala Gereja GBI Karang Mulia Berkhutbah Tentang Keteladanan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego

Nabire – Gembala Gereja GBI Karang Mulia memberikan khutbah yang menginspirasi pada tanggal 7 Juli 2024 pukul 09:30. Dalam khutbahnya, beliau menyoroti keteladanan tiga tokoh Alkitab, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, sebagai contoh orang beriman yang patut diteladani.

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah tiga pemuda yang hidup di zaman Nebukadnezar, raja Babilonia. Mereka dikenal karena mempertahankan iman mereka kepada Allah meskipun dihadapkan pada ancaman maut. Ketika diperintahkan untuk menyembah patung-patung, mereka menolak dan lebih memilih untuk tetap setia kepada Allah. Sebagai konsekuensinya, mereka dilemparkan ke dalam api, namun iman mereka tidak goyah.

Gembala gereja menekankan bahwa meskipun berada dalam situasi yang sangat sulit, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak pernah meragukan Allah. Mereka bahkan memberikan kesaksian tentang kelahiran Yesus Kristus, meskipun mereka hidup di zaman Perjanjian Lama. Hal ini membuktikan bahwa keyakinan mereka begitu kuat dan tak tergoyahkan.

Dalam khutbahnya, gembala gereja mengajak jemaat untuk meneladani keteguhan iman Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Beliau mengingatkan bahwa dalam kehidupan ini, kita seringkali dihadapkan pada berbagai godaan untuk berpaling dari iman kita. Namun, seperti ketiga tokoh ini, kita harus tetap teguh dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Khutbah ini juga menyoroti pentingnya tidak terpengaruh oleh hal-hal sementara yang mungkin tampak menggoda. Gembala gereja mengutip Injil Yohanes 1:1 yang menyatakan bahwa pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu adalah Allah. Pesan ini menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keselamatan dan kehidupan yang kekal.

Melalui khutbah ini, gembala Gereja GBI Karang Mulia berharap agar jemaat dapat belajar dari keteguhan iman Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, serta tetap setia kepada Yesus Kristus dalam segala situasi. Beliau menutup khutbah dengan ajakan agar jemaat selalu mengandalkan Yesus, Sang Alfa dan Omega, dalam perjalanan iman mereka.

Tinggalkan Balasan