Pdt. Daniel Alexander: Penginjil yang Menyebar Kasih Tanpa Batas

Nabire, Pdt. Daniel Alexander adalah seorang hamba Tuhan yang telah menginjil hampir di seluruh dunia. Dikenal sebagai penginjil yang mengasihi semua suku tanpa memandang latar belakang, beliau selalu memberikan senyuman tulus saat menyapa orang lain. Istrinya, yang dikenal sebagai Mami Luis oleh anak-anak, selalu setia mendampingi beliau dalam setiap pelayanan, baik dalam suka maupun duka. Kasih dan perlindungan Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai mereka karena kesetiaan mereka dalam melayani sesuai amanah Tuhan Yesus Kristus melalui firman-Nya.

Baru-baru ini, Pdt. Daniel Alexander melayani di SMP Anak Panah. Sebelum berkhotbah, beliau mendengarkan kesaksian dari komunitas Yayasan PESAT. Anak-anak Tuhan bergantian menceritakan kasih Tuhan yang menolong mereka. Pdt. Daniel juga memberikan kesempatan kepada anak-anak didik untuk menampilkan talenta mereka.

Pelayanan Pdt. Daniel Alexander menekankan pentingnya mendengar ketika orang lain bersaksi dan mengungkapkan bakat mereka. Motivasi yang dikumpulkan dari kesaksian dan talenta anak-anak disampaikan melalui khotbahnya. Menurut beliau, sebagai pelayan Tuhan, kita harus bertanggung jawab baik kepada Tuhan maupun kepada mereka yang membutuhkan perhatian, terutama orang-orang yang kesulitan dan anak-anak yang membutuhkan masa depan. Anak-anak ini disebut sebagai generasi “anak panah,” yang memiliki tujuan dan masa depan pasti yang dapat membantu pemerintah, keluarga, dan memuliakan nama Tuhan.
Selama pelayanannya, Pdt. Daniel selalu memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk bersaksi atau menunjukkan talentanya. Dengan mendengar mereka bersaksi atau menunjukkan talenta, kita telah melayani orang dengan baik. Inilah rahasia kasih agape, atau kasih sempurna, yang Tuhan ingin kita pelihara hingga kedatangan-Nya yang kedua kali.

Pdt. Daniel Alexander menekankan pentingnya memberkati semua orang yang membutuhkan. Ia juga memberikan pesan tegas kepada mereka yang pelit untuk tidak berpura-pura tuli, mengingatkan bahwa penyesalan selalu datang terlambat, seperti kisah Lazarus dan orang kaya.
Ibadah komunitas Yayasan PESAT merupakan ibadah oikumene yang melibatkan denominasi gereja. Semua anggota komunitas ini, termasuk guru dan pengusaha, tetap melayani di ladang Tuhan sesuai tugas mereka masing-masing. Tujuan mereka adalah untuk memberkati orang lain tanpa mengharapkan balasan, itulah hukum kasih.

(Sam Dimara)

Tinggalkan Balasan