Pdt Deny Poli Pimpin Khotbah di GBI Karang Mulia: Menggali Karakter Yesus dalam Kehidupan Sehari-hari
Nabire, 28 Juli 2024 — Pada hari Minggu kemarin, Pdt Deny Poli memimpin khotbah di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Karang Mulia. Khotbah ini diambil dari tema nasional yang terjadwal dari GBI Pusat. Pdt Deny Poli, yang berasal dari Manado dan bersuamikan Ibu Selfi Worobai dari Papua, menekankan pentingnya perkembangan karakter umat Kristiani yang harus bercermin pada karakter Yesus Kristus, terutama dalam hal hukum kasih, kebenaran, dan kejujuran.
Dalam khotbahnya, Pdt Deny Poli mengutip apa yang disampaikan oleh Pdt Dr. Andi Yulius SPd. MPd. minggu sebelumnya, mengenai pentingnya karakter dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Ia memberikan contoh seorang anak Papua yang tinggal bersamanya, yang selalu jujur dan melaporkan segala sesuatu yang ditemukannya. Hal ini menggambarkan bagaimana pentingnya membangun karakter yang jujur sejak dini.
Pdt Deny Poli juga dikenal sebagai pengusaha roti yang selalu membantu istrinya, Ibu Selfi Worobai, dalam menjalankan usaha mereka di rumah. Di bawah kepemimpinan Gembala GBI Karang Mulia, Samini Gunto, jemaat diajak untuk belajar dari hal-hal kecil dalam membangun karakter, menekankan pentingnya meneladani firman Tuhan.
Pdt Dr. Andi Yulius, wakil gembala gereja, mengajak jemaat untuk berperilaku jujur terhadap karakter sendiri. Di era saat ini, perkembangan karakter seringkali dipengaruhi oleh informasi yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Oleh karena itu, ia mengingatkan jemaat untuk selalu mengandalkan Yesus Kristus agar terhindar dari pengaruh negatif.
Selain itu, Marten Nuju SPd, seorang tokoh pendidikan dan mantan wartawan, turut melayani di rumah tahanan. Ia menekankan pentingnya memberikan pelayanan rohani bagi para tahanan, khususnya yang beragama Kristen, agar mereka dapat menjadi berkat bagi masyarakat setelah bebas.
Dalam khotbahnya, Pdt Deny Poli menekankan pentingnya tetap setia di ladang Tuhan, merujuk pada Yohanes 3:16 yang menyatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Amin, Syalom, Maranatha.
{Sam Dimara}