Pdt. Daniel Alexander: “Anak-anak Tuhan Harus Menjadi Berkat dan Mengampuni”
Nabire, Ibadah komunitas Yayasan PESAT yang digelar pada tanggal 13 Agustus 2024 di SMP Anak Panah, Kelurahan Kali Bobo, Kabupaten Nabire, diisi dengan pesan rohani mendalam oleh Pdt. Daniel Alexander. Dalam khotbahnya, Pdt. Daniel menekankan pentingnya kasih dan pengampunan dalam kehidupan setiap anak Tuhan.
Pdt. Daniel Alexander menyampaikan bahwa sebagai orang yang telah belajar tentang kasih dan pengampunan, kita tidak boleh menceritakan kekurangan orang lain, meskipun kita merasa jengkel. “Menurut kita, mungkin kita benar, tetapi menurut Tuhan, belum tentu kita benar. Kita harus diatur dengan hukum kasih,” tegasnya.
Lebih lanjut, Pdt. Daniel berbicara tentang karakter mengampuni, sambil mengingatkan jemaat akan kisah Yesus Kristus saat Perjamuan Kudus. Dalam Perjamuan tersebut, Yesus Kristus memberikan anggur dan roti kepada murid-murid-Nya sebagai simbol pengorbanan-Nya yang akan disalibkan untuk menebus dosa manusia.
“Makna dari darah dan daging itu adalah kehidupan manusia yang jatuh ke dalam dosa secara berulang kali. Oleh karena itu, Tuhan harus menyamakan diri-Nya seperti manusia, turun ke dalam kerajaan maut, dan bangkit pada hari ketiga, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:16,” ungkapnya.
Firman yang disampaikan oleh Pdt. Daniel Alexander ini menjadi motivasi bagi setiap orang untuk tidak jatuh ke dalam dosa secara berulang kali, terutama saat menghadapi tantangan atau situasi sehari-hari. Ia juga menekankan pentingnya membedakan keinginan roh dan daging, seperti tertulis dalam firman Allah: “Daging memang lemah, tetapi roh penurut.” Ayat ini mengajak umat untuk tidak lalai, meskipun daging kita lemah, kita tetap harus bertanggung jawab untuk melayani Tuhan sebagai wujud dari gambar Allah.
Dalam setiap pelayanan Pdt. Daniel, ia selalu mengajak umat untuk menjadi berkat bagi orang lain. “Menceritakan kejelekan orang lain berarti kita tidak menjadi berkat, sekalipun itu tidak enak, tetapi Tuhan Yesus Kristus mengatakan kita harus mengampuni,” tegasnya.
Ibadah komunitas Yayasan PESAT ini dihadiri oleh para guru Yayasan PESAT, para pengusaha, anak-anak asrama OAP, serta Ketua Yayasan PESAT Pdt. Eliezer Edo. Istri Pdt. Daniel, Mami Luis, dan Pdt. Tapenson Pardede, S.Th., juga turut hadir. SMP Anak Panah menjadi tempat yang penuh syukur saat komunitas Yayasan PESAT melaksanakan ibadah dan puji-pujian.
Mengakhiri ibadah tersebut, Pdt. Daniel Alexander kembali mengingatkan bahwa setiap anak Tuhan harus siap menjadi berkat bagi orang lain, wajib mengampuni, dan berhenti menyebarkan hoaks atau menceritakan kekurangan orang lain.
(Sam Dimara)