Pengusaha MEDIA orang papua jangan di anak tirikan
Nabire, salah seorang pengusaha media orang Papua asli minta kebijakan pemerintah provinsi papua tengah untuk memberikan kesempatan kepada orang Papua asli sehingga tidak merasa di anak tirikan. Pengusaha media orang papua mengaku dirinya sudah menyerahkan berkas untuk kerjasama di provinsi papua tengah namun setelah ia mengajukan di salah satu dinas terkait untuk jasa pelayanannya tapi di tolak oleh sebab itu pengusaha media orang papua sangat kecewa dengan sikap yang tidak adil. Ia menyatakan kami mau kerja sama untuk mengangkat berita pembangunan dan program pemerintah serta aspirasi masyarakat tapi kenyataannya kami mengajukan di kabupaten maupun provinsi kami tidak dikasih kesempatan dan hanya satu dua instansi saja yang menerima kami. Kami punya badan hukum dan SK dari MENKUMHAM bisakah kami dikasih ruang managemen kami terkendala karena belum ada kerja sama dengan baik kami jadi bingung bisa kami buat berita yang sebebas-bebasnya dengan mengikuti cara jurnalistik mengangkat pemberitaan internasional tapi kami takut jangan-jangan sampai kami diteror atau di intimidasi kami sadar sebagai warga negara indonesia yang mempunyai hak seperti saudara-saudara kami yang lain oleh sebab itu tolong kami orang papua asli untuk mendapatkan peluang kerja sama di ruang publik pemberitaan papua tengah untuk memberitakan informasi-informasi provinsi maupun kabupaten atau kerja sama dengan pihak-pihak terkait menyuarakan suara rakyat dengan berita yang profesional netral dan kami pesan kepada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab jangan sampai menggangu kami untuk berkembang membangun informasi yang benar dan akurat sehingga aspirasi masyarakat dan program pemerintah tetap berjalan membangun tujuan pembangunan bangsa indonesia tercinta ke depannya yang lebih baik.