Nabire, Senin (03/06/2024) – Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Nabire, Yermias Anouw, S.Pd, menjelaskan, perkembangan harga barang di kabupaten ini sangat bervariasi. Ia menyatakan bahwa harga dari distributor tidak bisa diintervensi oleh pihaknya, sementara harga yang disubsidi dapat diawasi dengan bekerjasama dengan dinas terkait.
“Stok bawang putih dan bawang merah yang berasal dari luar daerah menyebabkan harganya tinggi. Oleh karena itu, Dinas Perdagangan Kabupaten Nabire menerapkan aturan untuk pengawasan harga,” ujarnya.
Hal ini juga dipertegas oleh Kabid Perdagangan Kabupaten Nabire, Yulius Wopairi, S.Sos. Menurutnya, pihaknya bekerja sesuai petunjuk teknis dari Kepala Dinas Perdagangan. Ia membenarkan bahwa bawang putih dan bawang merah yang sebagian besar diimpor dari luar negeri menjadi penyebab utama tingginya harga kedua komoditas tersebut.
(Kabid Perdagangan Kabupaten Nabire, Yulius Wopairi, S.Sos)
“Kami siap turun lapangan untuk memeriksa barang kadaluwarsa atau melakukan tera, sesuai perintah Kepala Dinas. Ini penting untuk melindungi konsumen dan pengusaha agar tidak ada yang dirugikan, khususnya dari bagian tera bidang metrologi dan perlindungan konsumen,” jelasnya.
Kabid Perdagangan juga menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Balai POM untuk pengawasan barang kadaluwarsa. “Konsumen harus pintar dalam memilih barang, terutama di tempat usaha yang disewa karena ada perbedaan harga. Selain itu, kondisi barang juga harus diperhatikan agar tidak membeli barang yang rusak atau kadaluwarsa seperti minuman kemasan,” tambahnya.
Salah satu pengusaha yang enggan disebutkan namanya menyarankan konsumen agar lebih cermat dalam berbelanja. Menurutnya, pedagang sering menggunakan tempat usaha yang berbeda-beda yang mempengaruhi harga barang.
Dinas Perdagangan Kabupaten Nabire yang beralamat di Jalan Pepera memastikan bahwa pelayanannya berjalan sesuai dengan teknis yang berlaku dan berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga demi kepentingan masyarakat.