Jangan Mendengar Berita Hoax Karena itu Roh Pemecah Belah

Nabire – Seorang hamba Tuhan berinisial T memberikan pandangan tegas kepada media ini mengenai pentingnya anak Tuhan untuk menjauhi berita hoax. Menurutnya, berita hoax adalah roh pemecah belah yang tidak boleh diterima apalagi disebarkan oleh umat Kristen. Dalam Alkitab Perjanjian Baru, disebutkan bahwa roh pemecah belah sangat merusak dan harus dihindari oleh setiap anak Tuhan.

“Siapapun sebagai anak-anak Tuhan harus berhati-hati dalam bertindak, baik mendengar ataupun berbicara. Kita harus memastikan bahwa berita yang kita terima dan sebarkan adalah fakta, bukan kebohongan. Tugas kita adalah menjadi berkat, mendoakan, dan membantu mencari jalan keluar bagi orang yang memiliki masalah, bukan ikut-ikutan membuat status atau menyebarkan kata-kata yang tidak bermanfaat,” ungkapnya.
Hamba Tuhan tersebut menekankan bahwa menggosipkan orang sama saja dengan mengutuk diri sendiri. Dalam Yosua Pasal 1, Tuhan berfirman agar kita bertindak hati-hati. Karakter pemecah belah sama dengan roh mengadu domba atau menghasut, yang kini banyak terjadi di era digital. Media sosial, terutama WhatsApp, sering digunakan untuk menghasut orang lain, dan ini sangat tidak diperbolehkan bagi anak-anak Tuhan.
“Dalam Galatia 5, salah satu ayatnya menyebutkan bahwa roh pemecah belah harus dihindari. Kita perlu memiliki penguasaan diri, terutama ketika merasa tersinggung atau iri hati. Media sosial sering menjadi korban sifat-sifat buruk kita yang secara tidak langsung menjelekkan orang lain,” lanjutnya.
Penguasaan diri dan buah-buah roh juga terdapat dalam Galatia 5. Dalam menghadapi tantangan hidup, kita tidak boleh saling membenci atau menjatuhkan, tetapi harus bekerja sama memberikan saran dan pendapat yang baik. Ini adalah gerbang kasih untuk semua orang tanpa mengenal latar belakang.
Hamba Tuhan tersebut juga mengingatkan bahwa hidup manusia di dunia ini hanya sementara. Siapapun, baik orang pintar, kaya, atau yang merasa hebat, harus ingat bahwa firman Tuhan mengatakan lebih baik pergi ke rumah duka daripada ke pesta. Ini mengingatkan kita bahwa hidup ini sementara saja, sehingga kita harus menjadi berkat dengan memberikan informasi yang benar dan mencerna dengan baik apa yang kita dengar.
Selain itu, hamba Tuhan ini menyoroti bahaya judi online yang sering menjadi roh pemecah belah dalam keluarga. Banyak rumah tangga yang hancur karena judi online. Sifat pemecah belah sudah ada sejak zaman dahulu kala, seperti orang-orang Farisi yang suka menghasut orang lain.
“Kita harus belajar dari orang-orang yang berhasil dengan menciptakan hal-hal yang berguna, baik kendaraan maupun internet. Mereka selalu menjadi berkat. Kita harus mendengar dan menyampaikan segala sesuatu dengan benar karena hidup ini sementara. Saat kita lahir, kita tidak membawa apa-apa, dan saat pergi kita juga tidak membawa apa-apa. Kuncinya adalah tetap menjadi berkat agar Tuhan menyelamatkan kita ketika Ia datang kedua kalinya ke dunia ini,” pungkasnya.

(Sam Dimara)

Tinggalkan Balasan