Nabire, 6 Agustus 2024 – Sejumlah warga di Kabupaten Nabire kembali mengeluhkan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok, seperti sembako, yang semakin memberatkan. Harga bawang merah, bawang putih, dan beras menjadi perhatian utama masyarakat, baik dari kalangan ekonomi rendah maupun menengah. Kondisi ini memerlukan perhatian dan pengawasan lebih ketat dari dinas terkait, terutama Dinas Perdagangan.
Dalam konfirmasi dengan media Radar Papua Tengah, pihak Dinas Perdagangan menyatakan sedang melakukan penertiban pelayanan minyak subsidi di lingkungan warga Kabupaten Nabire. Namun, warga berharap Dinas Perdagangan juga aktif memantau dan mengendalikan harga sembako yang melonjak. Dampak dari kenaikan harga ini dirasakan langsung oleh masyarakat miskin dan pedagang kecil yang bergantung pada penjualan harian untuk membeli kebutuhan dasar seperti beras, gula, dan minyak goreng.
Seorang pengusaha lokal mengungkapkan pentingnya kontribusi pengusaha lain yang membuka usaha di Papua untuk berpartisipasi dalam perputaran ekonomi lokal. “Jangan sampai setelah sukses di Papua, uangnya malah berputar di luar Papua,” ujarnya. Ia menekankan perlunya pendataan angka kemiskinan di Papua karena dampak kenaikan harga tidak hanya dirasakan oleh masyarakat asli Papua tetapi juga penduduk lainnya yang bermukim di wilayah ini.
Perkembangan jumlah penduduk di Papua, yang meningkat pesat setiap kali kapal penumpang berlabuh, turut memperparah situasi. Untuk mengatasi lonjakan harga barang yang membebani masyarakat miskin, diperlukan stabilitas perputaran uang. Para pengusaha dan investor didorong untuk membantu pemerintah dalam mendukung ekonomi lokal dan meringankan beban masyarakat.
Pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat kebijakan dan strategi untuk menstabilkan harga barang serta memastikan distribusi yang adil dan merata, sehingga masyarakat Nabire dapat hidup dengan lebih sejahtera dan tidak terbebani oleh kenaikan harga yang terus-menerus.