Firman Allah dan Tantangan Protokol Iman Menjelang Akhir Zaman
Shalom saudara-saudari dalam Kristus,
Saat kita merenungkan firman Tuhan, baik dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, kita diajak untuk memahami betapa pentingnya mengikuti protokol firman Allah dalam kehidupan kita sehari-hari. Firman Allah telah memberikan pedoman yang jelas bagi kita untuk tetap setia dalam iman, meskipun di tengah tantangan dunia yang semakin berat.
Dalam kitab Wahyu 13:16-18, kita diingatkan akan masa-masa yang penuh tantangan di akhir zaman. Firman ini menegaskan bahwa kita akan menghadapi ujian iman yang besar, namun juga mengingatkan bahwa mereka yang setia kepada Tuhan akan diselamatkan. Namun, kita tidak bisa hanya mengandalkan satu ayat saja untuk memahami maksud Tuhan. Firman ini harus dilihat dalam konteks keseluruhan Alkitab, dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru.
Seorang hamba Tuhan yang tidak disebutkan namanya pernah berkata bahwa kita harus belajar dari semua hamba Tuhan yang memiliki talenta masing-masing dalam memberitakan firman Allah. Ia juga menekankan pentingnya untuk mengajarkan firman Allah dengan tujuan mengajak orang hidup sesuai dengan protokol firman Tuhan, bukan hanya sekedar mengajarkan ajaran moral.
Kisah para nabi dalam Perjanjian Lama menunjukkan bagaimana mereka menjaga perjanjian Tuhan dengan penuh perjuangan hingga ke Perjanjian Baru. Mereka adalah teladan bagi kita dalam menjaga iman dan ketaatan kepada Allah. Di masa Perjanjian Baru, Allah telah menyatakan diri-Nya sebagai manusia dalam pribadi Yesus Kristus. Melalui pengorbanan-Nya, kita diberikan harapan untuk kehidupan kekal.
Namun, firman Tuhan juga mengingatkan kita bahwa banyak yang terpanggil, tetapi sedikit yang terpilih (Matius 22:14). Salah satu penyebabnya adalah banyaknya orang yang keluar dari protokol firman Allah, memilih untuk menyembah berhala dan mengikuti roh-roh lain yang tidak berasal dari Allah. Tuhan dengan tegas melarang penyembahan kepada ilah-ilah lain karena Dia adalah Allah yang cemburu (Keluaran 20:5). Ini adalah peringatan bagi kita untuk tetap setia hanya kepada-Nya.
Di zaman sekarang, tantangan ini tetap relevan. Banyak orang yang tergoda untuk menggunakan firman Tuhan demi keuntungan pribadi, bukan untuk memuliakan Allah. Firman Tuhan bukanlah alat untuk mengejar kemuliaan duniawi, melainkan untuk mengajarkan kebenaran dan memperhatikan mereka yang membutuhkan.
Sebagai umat yang percaya, kita dipanggil untuk tetap teguh dalam iman, menguasai diri, dan hidup sesuai dengan pedoman firman Tuhan. Penderitaan yang kita alami di dunia ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi kita di surga. Janji Tuhan adalah ya dan amin. Ia telah pergi untuk menyediakan tempat bagi kita di surga, dan Ia akan datang kembali untuk menjemput kita.
Mari kita terus berpegang teguh pada firman Tuhan, menjadikannya sebagai pedoman hidup kita, dan tetap setia dalam mengikut Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Kiranya kita semua diberi kekuatan untuk menghadapi tantangan akhir zaman dengan iman yang teguh dan hati yang penuh kasih.
Syalom, Maranatha!
(Sam Dimara)