Ibu EL Keluhkan Tidak Mendapatkan Rumah Bantuan Meski Sudah Terdaftar, Meminta Dinas Terkait Segera Bertindak

Nabire, 12 Oktober 2024 – Salah seorang warga berinisial EL menyampaikan keluhannya kepada Radar Papua Tengah terkait ketidakjelasan penerimaan bantuan rumah. Meskipun namanya telah tercantum dalam daftar penerima bantuan dan ia telah mengikuti seluruh prosedur yang ditetapkan, hingga kini EL dan suaminya belum mendapatkan rumah bantuan yang dijanjikan.

EL mengungkapkan kekecewaannya karena sejumlah warga yang sudah menerima rumah bantuan ternyata telah dibangunkan rumah, sementara ia dan suaminya masih tinggal menumpang. “Kenapa nama saya terdaftar sebagai penerima, tapi kami tidak mendapatkan rumah bantuan? Suami saya asli Papua, dan kami sebagai Warga Negara Indonesia juga berhak mendapatkan rumah, terutama bagi kami yang belum punya tempat tinggal tetap,” ujar EL dengan nada kecewa.

Saat ini, EL bersama suaminya tinggal di Jalan Kusuma Bangsa. Mereka juga memiliki lokasi tanah kosong di samping Asrama Kanguru yang telah tercantum dalam data survei penerima bantuan. Namun, ketika ia mencoba mengonfirmasi status bantuannya ke dinas terkait di Provinsi Papua Tengah, informasi yang diberikan justru tidak jelas dan sulit diakses.
“Saya sudah mengikuti prosedur, bahkan sudah mengajukan proposal pengaduan, tapi sampai sekarang bantuan itu tak kunjung terealisasi. Padahal, saya punya data lengkap dan bukti survei yang menunjukkan bahwa kami layak mendapatkan rumah,” ungkap EL.

Lebih lanjut, EL berharap agar pemerintah tidak bersikap diskriminatif terhadap warga keturunan Papua atau warga yang telah lama tinggal di Papua. “Kami sudah berbaur dengan budaya Papua. Anak-anak kami pun memiliki darah Papua. Tidak boleh ada sikap menganaktirikan kami,” tambahnya.
Pengaduan EL ini telah diteruskan kepada dinas terkait untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Namun, hampir sebulan berlalu, konfirmasi terkait status bantuan tersebut masih belum didapatkan. EL berharap pemerintah segera mengambil kebijakan tegas agar hak-hak mereka dapat direalisasikan.
“Sebagai warga negara dan bagian dari masyarakat Papua, kami berharap adanya transparansi dan kejelasan dalam penyaluran bantuan rumah. Kami mohon agar pihak dinas terkait dapat segera bertindak,” tutup EL saat diwawancarai.
Harapan akan Transparansi
Kasus ini menjadi sorotan karena masalah transparansi dan pengawasan dalam program bantuan rumah. Diharapkan, pemerintah setempat segera menindaklanjuti keluhan warga seperti EL dan memastikan bahwa penyaluran bantuan berjalan adil serta tepat sasaran.

(Sam Dimara)

Tinggalkan Balasan