Sepi Pembeli, Mama-Mama Papua di Nabire Keluhkan Dagangan Tak Laku

Nabire, 17 April 2025– Sejumlah mama-mama Papua yang berjualan di Pasar Mama-Mama Papua, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Oyehe, Kabupaten Nabire, mengeluhkan sepinya pembeli dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini diduga disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat.

Pasar yang sebelumnya mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah sebagai tempat khusus untuk mama-mama Papua menjual hasil kebun seperti sayur, buah-buahan, serta pinang, kini terlihat kurang ramai. Beberapa pedagang bahkan memutuskan untuk kembali berjualan di sekitar Terminal Pasar Oyehe, namun nasib serupa tetap mereka alami: sepi pembeli.

“Mama-mama sudah berusaha kembali ke terminal, tapi tetap saja pembeli sepi,” keluh salah satu mama Papua yang sehari-harinya membawa hasil kebun dari daerah pegunungan.

Kontribusi mama-mama Papua dalam menyuplai kebutuhan pasar lokal sangat besar. Mereka membawa langsung hasil panen seperti sayur dan buah dari kampung, baik dari wilayah pesisir maupun pegunungan. Selain Pasar Oyehe, aktivitas jual beli juga berlangsung di beberapa titik lainnya seperti Pasar Sore/KPR, Pasar Bumi Wonorejo (Pasar Pagi), Pasar Karang, dan Pasar Kalibobo.

Salah satu komoditas khas yang dijual oleh mama-mama Papua adalah pinang. Buah ini memiliki nilai budaya tinggi sebagai simbol penghormatan dan sambutan tamu dalam adat Papua. Oleh karena itu, penjualan pinang tidak bisa dilakukan sembarangan.

“Mama-mama yang jual pinang harus paham bagaimana menyimpan sirih dan kapur dengan benar. Ini bukan sekadar jajanan biasa, tapi makanan tradisi adat,” ujar seorang mama Papua yang enggan disebutkan namanya.

Ia juga menegaskan bahwa orang yang tidak memahami budaya makan pinang sebaiknya tidak menjualnya, karena kesalahan penanganan dapat membuat pembeli enggan membeli.

Di tengah tantangan ini, para mama Papua berharap agar pemerintah dan masyarakat bisa lebih peduli terhadap keberlangsungan ekonomi mereka.

“Kami hanya ingin jualan lancar agar bisa menghidupi keluarga,” harap salah satu pedagang.

(Sam Dimara)

Tinggalkan Balasan