Yahukimo, 25 Maret 2025 – Seorang pahlawan pendidikan gugur dalam tugasnya di pedalaman Papua. Rosalia Rerek Sogen (30), seorang guru asal Desa Bantala, Flores Timur, NTT, tewas dalam serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kabar duka ini menghancurkan harapan keluarga yang telah menanti kepulangannya.
Panggilan Terakhir Sang Guru
Kamis, 20 Maret 2025, ponsel Emanuel Suban Sogen (32) berdering. Nama Rosalia, sang adik, muncul di layar.
Dari Papua Pegunungan, tempatnya mengabdi sebagai guru sejak 2022, Rosalia berbicara tentang rencana pulang kampung pada Mei 2025, setelah tiga tahun merantau.
“Dia sempat bilang mau pulang kampung bulan Mei. Sejak 2022 merantau, dia sering telepon orangtua lewat saya,” ujar Emanuel, Minggu (23/3/2025).
Namun, panggilan itu menjadi percakapan terakhir mereka. Tiga hari kemudian, kabar duka datang. Rosalia ditemukan tewas akibat serangan brutal yang dilakukan KKB.
Dedikasi Rosalia untuk Pendidikan Papua
Rosalia dikenal sebagai guru yang penuh kasih dan peduli terhadap anak-anak di pedalaman Papua. Gajinya sering ia sisihkan untuk membeli perlengkapan sekolah bagi murid-muridnya.
“Dia selalu membelikan buku dan bolpoin untuk anak-anaknya. Dia sangat peduli dengan pendidikan di Papua,” kenang Emanuel.
Rosalia sempat bercita-cita menjadi biarawati Katolik, tetapi ayahnya tidak memberikan restu. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Matematika Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang hingga lulus dan memilih mengabdikan diri sebagai guru.
Kabar duka itu awalnya sulit dipercaya keluarga. Emanuel berulang kali mencoba menghubungi nomor Rosalia, tetapi tidak pernah tersambung. Kepastian akhirnya diperoleh setelah berkomunikasi dengan rekan-rekannya di Papua dan pihak yayasan tempatnya bekerja.
“Firasat sudah tidak tenang, ternyata kabar itu benar,” ujar Emanuel lirih.
Sejak kabar kematian Rosalia tersebar, rumah orangtuanya di Flores Timur mulai didatangi warga yang turut berduka. Di sudut rumah, keluarga memasang foto Rosalia dan menyalakan lilin sambil berdoa.
“Kami keluarga sangat memohon bantuan, tolong pulangkan almarhum,” pinta Emanuel.
Serangan KKB: Satu Korban Jiwa, Enam Luka-luka
Serangan KKB di Distrik Anggruk, Papua Pegunungan, juga mengakibatkan enam korban luka-luka.
Berdasarkan laporan warga setempat, korban tewas hanya satu orang, yakni Rosalia Rerek Sogen, bukan enam orang seperti yang sempat beredar di media sosial.
“Ada korban satu orang yaitu Ibu Ros. Yang lain semua selamat,” ujar Paulus Pahabol, seorang warga Yahukimo, Minggu (23/3/2025).
Serangan itu juga menyebabkan empat gedung sekolah dan satu rumah guru dibakar oleh KKB.
Pascakejadian, aparat gabungan TNI mengevakuasi korban ke Jayapura dengan pengamanan ketat karena situasi di lokasi kejadian masih mencekam.
“Tim kami harus menghadapi medan berat dan potensi gangguan dari kelompok bersenjata,” ujar Letkol Inf Gustiawan, Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III.
Pemerintah Jamin Keamanan di Wilayah Rawan
Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjamin keamanan di wilayah tersebut.
“Kami telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi jenazah korban serta mengamankan lokasi agar situasi tetap terkendali,” katanya.
Hingga saat ini, aparat keamanan masih melakukan penyisiran di wilayah rawan guna mencegah serangan serupa terulang kembali.