Belajar Dari Ikan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat belajar banyak dari ciptaan Tuhan, termasuk ikan. Alkitab sendiri beberapa kali menyebut tentang ikan, baik dalam konteks mujizat, pengajaran, maupun perumpamaan.

Mari kita renungkan beberapa pelajaran rohani dari ikan.
1. Ikan selalu bergerak melawan arus.
Sebagian besar ikan berenang melawan arus untuk bertahan hidup. Ini mengingatkan kita bahwa sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk tidak mengikuti pola dunia ini. Kita harus berani berdiri teguh dalam iman, meskipun harus melawan arus dosa dan godaan dunia.
2. Ikan hidup di laut yang asin , tetapi tidak menjadi asin.
Meskipun ikan hidup di laut yang asin, dagingnya tidak menjadi asin secara alami. Ini mengajarkan kita bahwa meskipun kita hidup di dunia yang penuh dosa, kita tidak boleh menjadi serupa dengan dunia ini. Kita harus tetap menjaga kekudusan dan hidup sesuai dengan firman Tuhn.
3. Ikan dipakai Tuhan untuk mujizat.
Dalam kisah lima roti dan dua ikan, Tuhan Yesus memakai ikan kecil untuk memberi makan ribuan orang. Hal ini mengajarkan kita bahwa Tuhan bisa memakai apa yang kita miliki, sekecil apa pun itu, untuk memberkati banyak orang. Yang penting adalah hati yang mau dipakai oleh Tuhan.
4. Ikan perlu air untuk bertahan hidup.
Seperti ikan yang membutuhkan air untuk hidup, kita pun membutuhkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Tanpa hubungan yang erat dengan Tuhan, kita akan kehilangan arah dan kekuatan. Oleh karena itu, kita harus selalu tinggal dalam firman-Nya dan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan melalui doa dan ibadah.
Kesimpulan:
Hidup kita sebagai orang Kristen seharusnya mencerminkan nilai-nilai kerajaan Allah. Seperti ikan yang berenang melawan arus, tidak terpengaruh oleh lingkungan, dan dipakai Tuhan untuk menjadi berkat, demikian juga kita harus hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Marilah kita terus berusaha menjadi “penjala manusia” seperti yang Tuhan Yesus perintahkan, membawa lebih banyak jiwa kepada-Nya. Amin.

Tinggalkan Balasan