Pengrusakan Hutan di Papua: Dampak Terhadap Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Nabire – Pengrusakan hutan dan pengambilan hasil tambang di Papua menjadi isu serius yang berpengaruh besar terhadap kesehatan lingkungan dan masyarakat. Aktivitas ini tidak hanya mengancam ekosistem, tetapi juga kesehatan penduduk, baik yang tinggal di pegunungan maupun di pesisir pantai.
Hutan Papua, yang dikenal sebagai “paru-paru dunia,” berperan vital dalam menjaga kualitas udara. Dengan terus menerusnya penebangan dan eksploitasi sumber daya alam, kualitas udara di daerah tersebut semakin memburuk. Dampaknya dirasakan oleh seluruh masyarakat, termasuk pendatang yang tinggal di Papua.
Lebih lanjut, pengambilan hasil tambang yang berlebihan menyebabkan erosi, terutama di kawasan pinggiran sungai. Musibah seperti banjir dan longsor sering kali datang tanpa peringatan, meninggalkan masyarakat dalam keadaan rentan. Hal ini semakin memperburuk kondisi kesehatan ibu hamil dan anak-anak, yang merupakan generasi masa depan Papua.
Meskipun potensi alam Papua sangat besar, hasil dari eksploitasi ini belum sepenuhnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tingkat kemiskinan di Papua masih tinggi, dan akses terhadap barang kebutuhan pokok semakin sulit. Uang hasil eksploitasi sering kali mengalir keluar dari Papua, meninggalkan masyarakat lokal tanpa manfaat nyata.
Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pengelolaan sumber daya alam. Langkah-langkah untuk menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat harus menjadi prioritas. Pengrusakan hutan dan pengambilan hasil bumi harus dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat Papua, agar potensi alam yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Melalui kesadaran kolektif dan tindakan yang tepat, kita bisa melindungi Papua dan memastikan generasi mendatang hidup dalam lingkungan yang sehat dan sejahtera.
(Sam Dimara)