Nabire, 27 Mei 2025 – Seorang tokoh politik Papua yang dikenal dengan inisial AK, menyampaikan saran tegas terkait penyaluran Dana Otonomi Khusus (Otsus). Menurut AK, dana tersebut sebaiknya langsung disalurkan kepada orang asli Papua yang benar-benar membutuhkan, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
AK yang juga aktif dalam kepengurusan partai politik menyampaikan bahwa Dana Otsus memiliki peran krusial dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat Papua, khususnya Orang Asli Papua (OAP). Ia menekankan pentingnya penggunaan dana tersebut untuk menunjang pelayanan kesehatan, mengingat banyak masyarakat Papua yang harus dirujuk ke luar daerah untuk mendapatkan layanan medis yang memadai.
“Kalau orang Papua sehat, maka mereka bisa berkembang dan menjadi sumber daya manusia yang unggul,” ujar AK.
Selain itu, AK juga menyoroti pentingnya Dana Otsus di bidang pendidikan. Ia menyebut bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencetak generasi Papua yang mampu bersaing dan berkontribusi bagi bangsa. Dengan pendidikan yang baik, anak-anak Papua bisa menggapai cita-cita mereka menjadi dokter, pilot, pegawai, hingga pengusaha mandiri.
“Dana Otsus di bidang pendidikan harus dimaksimalkan agar anak-anak Papua bisa menimba ilmu, baik di dalam maupun luar Papua, seperti di Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia,” jelas AK.
Lebih lanjut, AK juga menyinggung pentingnya Dana Otsus untuk kesejahteraan masyarakat. Ia menilai bahwa dana tersebut perlu diperuntukkan bagi pelaku usaha lokal seperti kontraktor, media, serta mama-mama Papua dan anak-anak terlantar yang membutuhkan perhatian dan dukungan dari pemerintah.
Di akhir pesannya, AK menyerukan agar semua pihak – mulai dari tokoh adat, pemerintah daerah, hingga pemerintah pusat – duduk bersama untuk membahas mekanisme penyaluran Dana Otsus yang lebih tepat sasaran. Tujuannya agar tidak terjadi lagi gejolak sosial seperti demo yang mencerminkan ketidakpuasan masyarakat.
“Kami semua, baik pendatang maupun orang Papua, sama-sama warga negara Indonesia. Kami ingin hidup nyaman dan mendapat perhatian dari negara,” tutup AK.